Bab 494
Bab 494 Menyetujui Semua Permintaannya
Alden berlutut secara refleks.
Sebenarnya, hingga saat ini dia masih belum berani memercayai bahwa Ardika adalah dewa perang!
Namun, sikap Draco terhadap Ardika sudah menjelaskan segalanya.
Selain sang dewa perang, siapa lagi di dunia ini yang bisa memerintahkan Draco sesuka hati?!
Alden benar–benar terkejut.
Ardika yang dikenal sebagai menantu benalu yang tidak bisa apa–apa oleh semua orang Kota Banyuli, ternyata identitas aslinya adalah dewa perang paling muda sepanjang sejarah Negara Nusantara!
Sebenarnya, orang–orang yang memandang rendah dirinya dan mengejeknya adalah orang–orang yang benar–benar konyol!
Ardika menatap Alden dan berkata dengan acuh tak acuh, “Alden, apa kamu menyetujui empat permintaan yang baru saja kuajukan?”
Kalau sebelumnya Alden langsung menyetujui semua permintaannya, dia juga tidak perlu bertindak sejauh ini.
“Aku menyetujui semuanya!” kata Alden tanpa ragu.
Tidak hanya itu, dia juga berinsiatif berkata, “Kali ini, aku benar–benar bersalah sudah menyeret Tuan Dewa Perang dalam masalah Grup Lautan Berlian.”
“Aku bersedia menyerahkan seluruh Grup Lautan Berlian sebagai kompensasi untuk Tuan dan Nonal Luna sekeluarga!”
Grup Lautan Berlian adalah seluruh aset yang dimilikinya.
Namun, Alden tidak punya pilihan lain lagi.
Dengan status dan wewenang yang dimiliki oleh Ardika, membunuhnya semudah membunuh seekor semut.
Kini, dia hanya bisa mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya untuk mempertahankan
nyawanya.
Ardika sama sekali tidak tertarik pada Grup Lautan Berlian yang tidak ada apa–apanya itu, dia berkata sambil melambaikan tangannya dan berkata, “Untuk apa aku menginginkan Grup Lautan Berlian?”
Namun, setelah berpikir sejenak, dengan kedudukan Grup Lautan Berlian di dunia preman, kalau kelak dia bisa memanfaatkan kekuatan dunia preman ini untuk kepentingannya sendiri, maka kelak dia bisa menyerahkan masalah dunia mereka kepada mereka. Dia tidak perlu repot–repot menyelesaikan masalah–masalah itu sendiri lagi.
* İS BONUS
Hingga saat ini si Gigi Emas dan Romi memang cukup setia.
Namun, kekuatan mereka masih tidak cukup besar.
Oleh karena itu, Ardika berkata, “Begini saja, Grup Lautan Berlian bisa bergabung dengan Grup Sentosa Jaya dengan cara akuisisi.”
“Adapun mengenai saham yang kamu miliki di Grup Lautan Berlian, tetap milikmu.”
“Tapi….
Ardika berkata, “Ke depannya, serahkan semua urusan Grup Lautan Berlian kepada Tina.”
Walaupun Ardika sangat tidak menyukai sikap Tina selama ini, tetapi wanita itu benar–benar sangat baik
pada Luna.
Kali ini, demi membantu Luna, wanita itu bahkan membawa Luna ke Kota Serambi, lalu keduanya
terjebak dalam bahaya bersama–sama.
Mengingat betapa pentingnya persahabatan ini bagi Luna, kalau Luna melihat sahabatnya memiliki
akhir yang baik, dia pasti sangat senang.
“Baik!” Text © 2024 NôvelDrama.Org.
Sama seperti sebelumnya, Alden tetap menyetujui permintaan Ardika tanpa ragu.
Dia cukup puas dengan pengaturan Ardika.
Tindakan Tina dalam masalah kali ini membuat Alden cukup puas.
Selama ini, dia memang sangat yakin pada kemampuan putri angkatnya ini.
“Berdirilah.”
Ardika melambaikan tangannya, lalu berkata, “Aku mau lihat Edrik bunuh diri tepat di hadapanku.”
Tanpa banyak bicara lagi, Alden langsung memerintahkan anak buahnya untuk membawa Edrik masuk
ke dalam.
Bagaimanapun juga, Draco memiliki tugas sendiri. Jadi, dia tidak bisa berada di lokasi penjatuhan vonis. hukuman mati seperti ini. Dia berkata, “Bos, aku nggak bisa tetap berada di sini. Aku pergi dulu, ya.”
“Ya, pergi sana.”
Ardika melambaikan tangannya dengan santai, Draco pun langsung meninggalkan tempat tersebut.
“Kamu…. Ternyata kamu adalah dewa perang!”
Edrik juga tidak bodoh. Melihat sikap Ardika terhadap Draco, dia langsung bisa menebak identitas Ardika. Dalam sekejap, ekspresi putus asa tampak jelas di wajahnya.
Alden menatap putra bajingannya itu dengan tatapan dingin dan berkata tanpa ekspresi, “Edrik, Tuan Dewa Perang ingin kamu bunuh diri.”
Putra bajingannya itu sudah menyinggung sosok dewa perang sedemikian rupanya.
Ardika mencabut nyawanya dengan memintanya bunuh diri sudah termasuk cukup berbesar hati!
Ardika mengerutkan keningnya dan berkata pada Alden. “Aku nggak ingin orang lain mengetahui
identitasku.”
Sejak awal, dia berusaha menyembunyikan identitasnya, agar hanya segelintir orang yang
mengetahuinya.
Dia melakukan hal ini dengan keamanan Kota Banyuli.